Tak akan ada habisnya jika membahas tentang kebudayaan Indonesia yang sangat beragam. Kerajinan batik adalah salah satu identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pemilik identitas tersebut sudah seharusnya mengetahui seluk beluk dari kerajinan batik itu sendiri, seperti mengetahui tentang motif-motif batik, daerah-daerah sentra batik, ciri khas batik tiap daerah, dan proses pembuatannya. Pada umumnya, proses pembuatan batik di setiap daerah itu sama. Di daerah-daerah sentra batik pasti tak sedikit turis asing mengunjungi workshop membatik untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik tersebut, bahkan tak jarang dari mereka mencoba merasakan proses membatik. Dengan demikian, sebagai pemilik kita tidak boleh dilangkahi oleh pendatang. Maka dari itu, jangan segan untuk belajar memahami kebudayaan sendiri. dalam hal ini, mari kita mencoba mengenal bagaimana cara membuat batik. Berikut langkah-langkah untuk membuat batik:
1. Siapkan
alat dan bahan untuk membatik seperti: kain mori sesuai kebutuhan yang telah
diketel (proses menghilangkan kanji pada kain dengan cara diuleni dalam larutan
minyak kacang) dan canting.
2. Gambar
desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan. Dalam istilah
perbatikan tahap ini sering disebut Nglengreng.
3. Panaskan
lilin/malem diatas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal lilin/ malem
sekitar 80 derajat Celcius. Jadi, harus berhati-hati saat menggunakannya.
4. Perhatikan
posisi duduk saat membatik. Duduklah dengan posisi tungku/ kompor batik berada
di sebelah kanan(kecuali kidal, tungku/ kompor ada di sebelah kiri) untuk
memudahkan mengambil malem dan menggoreskannya ke atas kain mori.
5. Celupkan
canting ke dalam wajan yang terisi oleh malem selama sekitar 3 detik sebagai
pengesuaian suhu pada canting.
6. Mulailah
menggoreskan canting ke atas kain yang telah dilengreng (dipola) dengan
menggoreskannya dari kiri ke kanan sama halnya dengan menulis latin. Hal ini
dimaksudkan agar mendapatkan goresan yang baik dan halus.
7. Isilah
bagian pola yang kosong dengan ornamen-ornamen seperti garis-garis arsiran
maupun titik-titik. Misalnya pada gambar daun mestinya memiliki tulang daun,
maka daun tersebut akan diisi garis sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini biasa
disebut dengan istilah Isen-isen.
8. Tahap
nembok artinya mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna. Namun,
tahap ini dilakukan apabila dibutuhkan warna awalnya.
9. Tahap
pencelupan warna. Biasanya menggunakan pewarna sintesis napthol dan indigosol.
diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya.
10. Tiriskan
kain yang telah dicelup dan diamkan agar warnanya dapat meresap dengan maksimal
pada serat kain.
11. Rebus
kain dalam air mendidih 100 derajat Celcius untuk melirihkan lilin/ malem yang
menempel pada kain untuk memunculkan motif yang telah didisain. tahap merebus
ini disebut nglorod.
12. Cuci
kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa lilin/ malem yang
masih menempel. Kemudian, jemurlah dengan angin-angin dan hindari terkena panas
sinar matahari langsung.
Dengan mengetahui dan bahkan
mencoba untuk membatik, hal tersebut termasuk upaya kita dalam melestarikan
kebudayaan yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
langkah-langkah membuat batik tersebut dapat membantu Anda untuk mencobanya.
Akan tetapi, Anda tetap harus berhati-hati jika Anda seorang pemula atau baru
belajar membatik. Sebaiknya Anda didampingi oleh ahlinya terlebih dahulu agar
keselamatan Anda lebih diperhatikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar